Bagi Anda yang hendak membeli rumah namun tidak memiliki uang tunai yang cukup, maka KPR menjadi salah satu pilihan yang dapat diambil. Ada berbagai jenis KPR dari berbagai bank yang bisa dicoba.

Istilah KPR sendiri merupakan singkatan dari Kredit Pemilikan Rumah. Ini merupakan produk kredit yang ditawarkan oleh bank untuk membeli rumah. Bank yang menawarkan pun beragam, mulai dari bank konvensional hingga bank syariah.

Semuanya biasanya menawarkan produk yang berbeda dengan penawaran yang tidak kalah menarik. Tergantung kemampuan dan kebutuhan Anda.

Tapi tahukah Anda, bahwa KPR memiliki beberapa jenis dan prinsip pokok yang berbeda satu sama lainnya?

 

Berikut pengertian dan jenis KPR yang ada di Indonesia.

Seperti disebutkan di atas, Kredit Pemilikan Rumah adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa rumah.

Terdapat beberapa jenis KPR yang perlu dipertimbangkan sebelum akhirnya Anda mengajukan kredit pemilikan rumah berikut ke bank pilihan. Apa saja itu? Berikut jenis-jenis KPR seperti dikutip Liputan6.com dari riset OCBC NISP, Minggu (27/6/2021)

 

1. KPR – Pembelian

KPR Pembelian adalah jenis kredit rumah dengan jaminan berupa tak hanya rumah yang hendak dibeli, tetapi juga bisa menggunakan properti lain seperti ruko maupun apartemen.

2. KPR – Multiguna atau KPR Refinancing

KPR refinancing sedikit berbeda dengan jenis kreditan rumah lainnya. Sebab, KPR refinancing adalah sebuah produk pinjaman di mana rumah yang dibeli dijadikan jaminan untuk pinjaman pribadi.

3. KPR – Bersubsidi

KPR disediakan oleh bank sebagai bagian dari program pemerintah atau Jamsostek, dalam rangka memfasilitasi pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/ RSH) untuk masyarakat berpenghasilan rendah sesuai kelompok sasaran. Yang akan disubsidi adalah: suku bunga kredit atau uang muka.

4. KPR – Nonsubsidi (Konvensional)

produk KPR yang disediakan oleh perbankan dengan persyaratan yang mengikuti ketentuan umum perbankan dan tingkat suku bunga regular yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Bisa saja suku bunga antar bank, berbeda satu sama lainnya.

5. KPR – Syariah

KPR jenis ini tidak jauh berbeda dengan KPR non subsidi, tapi cara transaksinya menggunakan prinsip akad murabahah (jual-beli) atau musyarakah mutanaqishah (kerjasama sewa). Sejumlah bank baik milik pemerintah maupun swasta telah memiliki produk KPR Syariah.

6. KPR – Inhouse 

Istilah ini dipergunakan oleh sebagian orang untuk membedakan antara KPR produk lembaga keuangan dan KPR internal yang disediakan pengembang. Jenis KPR ini sebetulnya adalah nama lain dari pembelian properti dengan cicilan bertahap sebagai fasilitas yang disediakan oleh pengembang.

Nah, itulah pengertian dan juga jenis-jenis KPR yang ada di Indonesia. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam menentukan KPR untuk membeli rumah.