Saat berinvestasi properti, investor dituntut untuk mengetahui kapan waktunya membeli, menahan properti yang dimiliki, hingga memutuskan untuk menjualnya kembali. Hal ini seperti yang dipaparkan langsung oleh Motivator sekaligus Pakar Marketing , Tung Desem Waringin saat memaparkan “The Secret to Investing in Property” dalam sebuah acara beberapa waktu lalu.

“Investor properti mesti tahu kapan waktunya membeli, kapan menahan properti yang dipunyai, dan kapan waktunya menjual,” ujar Tung.

Menurutnya, para investor lebih baik membeli properti ketika kondisi uang ketat yang ditandai dengan tingginya suka bunga dan jumlah uang yang beredar sedikit. Orang akan menjual properti di bawah harga pasar. Hal ini bukan karena harga properti jatuh melainkan orang membutuhkan uang tunai. Pembeli memiliki posisi lebih kuat dari penjual.

Investor juga harus memahami saat untuk menahan properti yang dimiliki alias tidak menjualnya. Kondisi ini ditandai dengan tingkat inflasi yang mulai menurun, suka bunga yang mulai terjangkau, dan pihak perbankan mulai aktif menawarkan kredit kepemilikan rumah atau apartemen.

Dalam situasi ini, harga properti memang naik tetapi belum meningkat secara maksimal. Belum saatnya, investor menjual properti miliknya.

Nah, sekarang investor sudah tahu kan, kapan saatnya menjual properti miliknya? Saat harga properti naik cukup tinggi dalam waktu singkat, banyak properti yang ditawarkan secara agresif dengan harga tinggi, dan juga uang yang beredar di masyarakat banyak sehingga perbankan harus menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit.

Timis is money. Waktu memiliki peran penting dalam investasi properti. keputusan membeli di waktu yang tepat akan menghasilkan keuntungan yang signifikan. Terkait timing, ada empat strategi investasi yang bisa anda lakukan :

1.Membeli Properti

Anda bisa melakukan pembelian (buy), menahan (hold), menjual (sell) dan menukar (exchange/switch). Waktu yang tepat untuk membeli properti adalah saat buyer’s market dalam kondisi seperti ini, barang mencari uang dan pembeli adalah raja.

2. Menahan properti

Waktu yang tepat untuk menahan adalah saat weak amrket, agar harga properti tidak jatuh. Jangan tergoda menjual harga naik 20%-30% dalam waktu 2 tahun. Karena tujuan investasi adalah pelipatgandaan aset jangka panjang.

3. Menjual properti

waktu yang baik untuk menjual properti adalah saat bunga turun atau saat seller market. Pada fase ini, suku bunga sudah rendah (single digit).

4. Menukar properti

menukar properti paling baik di lakukan saat soft market. menukar properti adalah menjual properti yang nilainya di perkirakan tidak meningkat setinggi lima tahun lalu dan membeli properti lain yang memiliki potensi capitalg an lebih tinggi.