Usia kamu, maka akan semakin banyak ambisi atau cita-cita yang ingin dicapai, untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Memiliki rumah atau tempat tinggal sendiri sekaligus mobil sudah bukan menjadi impian belaka. Hal tersebut sudah menjadi target dari banyak orang di Indonesia, termasuk yang rata-rata penghasilannya masih belum memungkinkan untuk memiliki keduanya secara langsung.

Karena keterbatasan dana terkalahkan oleh hasrat yang terlalu kuat, terkadang banyak yang akhirnya salah mengambil langkah dan ujungnya hanya kerugian yang didapat.

Solusinya adalah memilih salah satu di antara kedua pilihan tersebut. Boleh dibilang, mana yang menjadi prioritas utama. Lantas pertimbangan apa saja yang perlu diperhatikan saat terjebak di antara dua pilihan tersebut?

Mending Investasi Rumah atau Beli Mobil Ya?

Memiliki ambisi dan cita-cita untuk memenuhi kebutuhan hidup memang tidak ada salahnya, misalnya dengan investasi rumah atau beli mobil.

Tapi, manakah yang lebih penting untuk didahulukan? Yuk, kita simak ulasan berikut ini!

#1 Berpikir Jangka Panjang untuk Masa Depan

Jika kamu sudah mengerti apa itu kebutuhan primer dan rumah adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Namun kamu masih belum yakin untuk mengambil keputusan, sebaiknya coba pertimbangkan dari sisi nilai guna antara rumah dengan mobil.

Walaupun memang berbeda, nilai manfaatnya lebih banyak ketika kita mempunyai rumah.

Selain menjadi tempat tinggal, tempat beristirahat, rumah menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama keluarga.

Sedangkan mobil hanyalah alat yang membantu mobilitas kita dari satu tempat ke tempat lainnya.

Walaupun bisa saja dijadikan tempat istirahat, tetapi hal ini sangat tidak disarankan ya, karena sebenarnya beristirahat di dalam mobil bisa mendatangkan bahaya.

#2 Membangun Hidup Mandiri

Walaupun terlahir sebagai seorang yang sudah terfasilitasi rumah oleh orang tua, tidak ada ruginya jika kamu mempunyai rumah sendiri.

Apalagi kalo sudah berkeluarga, kamu akan menjalani kehidupan berumah tangga dan rumah berfungsi sebagai wadah keluarga.

Meski ada pilihan lain misalnya mengontrak dan tetap memiliki mobil, rasanya itu bukan pilihan yang tepat. Mengapa?

Karena kamu harus memikirkan biaya sewa rumah kontrakan yang sebenarnya bisa kamu ambil alih untuk dialokasikan ke biaya cicilan rumah.

#3 Nilai Harga Semakin Hari Semakin Meroket

Apa sih yang semakin meroket? Tentunya nilai harga tanah dan rumah dong yang semakin hari semakin fantastis.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia dan terbatasnya lahan tanah, harga rumah pun semakin melambung tinggi.

Berbanding terbalik dengan harga mobil yang semakin banyak penawaran harga terjangkau. Bahkan dengan DP yang bisa dikatakan murah, kita sudah bisa membawa pulang mobil. Hmm menggiurkan…

#4 Masih Banyak Alternatif Mobilisasi

Saat ini semakin banyak alternatif transportasi yang bisa membantu dan mendukung aktivitas kamu.

Jika kamu membeli mobil untuk penunjang mobilitas, masih banyak kok kendaraan yang lebih terjangkau untuk dibeli, sepeda motor misalnya.

Selain terjangkau, motor bisa membuat aktivitas kamu lebih efektif karena mampu menerjang kemacetan.

#5 Manfaatkan Program Rumah Subsidi Pemerintah

Beberapa wilayah di Indonesia seperti dari Bekasi, Bogor, Tangerang, Solo, Jogja, Semarang, Surabaya, Mojokerto, Jember, dan banyak daerah lainnya, sudah mulai disentuh pemerintah untuk menyediakan program rumah subsidi.

Mulai harga sekitar Rp100 juta, kamu bisa memiliki rumah dengan luas tanah berkisar 60m dan luas bangunan 30m.

Adanya program KPR, rumah ini juga bisa diangsur hingga 20 tahun lamanya sehingga per bulannya kamu hanya perlu mengangsur sekitar Rp700 ribu hingga Rp1 juta saja. Cukup terjangkau kan?

 

Bukan Tentang Keinginan, Tapi Kebutuhan

 

Berbagai pertimbangan yang telah dijelaskan sebelumnya, merupakan sedikit gambaran yang bisa dijadikan referensi kamu dalam menentukan pilihan.

Semuanya kembali pada diri sendiri, seperti apa kamu memandang sebuah prioritas hidup.

Satu hal yang perlu diingat, dalam mengambil keputusan jangan hanya mengandalkan keinginan, tetapi lihat seberapa besar kebutuhanmu.

Cita-cita memenuhi kebutuhan hidup memang baik, tetapi memenuhi setiap keinginan tanpa mempertimbangkan nilai kebutuhannya, bukanlah hal yang baik.

Selamat mencoba!